5.29.2011

Program nilai_mahasiswa;
uses wincrt;
Var
Nilai : Real ;
Grade : Char ;
nama : string ;
Begin
write('NAMA ANDA: ',nama);
read(nama);
Write('NILAI YANG ANDA PEROLEH : ');
Read(Nilai);

If Nilai > 85 Then
Grade := 'A'
else
If Nilai>65 Then
Grade := 'B'
Else
If Nilai > 55 Then
Grade := 'C'
Else
If Nilai > 40 Then
Grade := 'D'
Else
Grade := 'E' ;
Writeln(nama,' KETERANGAN NILAI ANDA ADALAH : ',grade) ;
readln;
End.

5.17.2011

Mungkin sobat sering kali bingung , Gimana sih cara penulisan daftar pustaka law sumbernya dari surat kabar (koran) atau majalah . Ni shobat saya punya tips penulisannya..

Sebelum penulisan daftar pustaka, shobat mesti mengetahui beberapa hal yang perlu dicantumkan untuk referensi dari surat kabar (koran) atau majalah adalah:  
 
     1.   Nama Pengarang (jika ada); 


     2.   Untuk artikel yang tidak disertai nama pengarang (anonim) maka dicantumkan Judul 
           Artikel dalam tanda kutip, yang diikuti dengan keterangan dalam kurung siku ([]) 
          tentang jenis tulisan seperti berita atau tajuk;  

     3.   Nama Surat Kabar/Majalah (dengan huruf italic); dan  

     4.   Data Penerbitan, yakni: nomor, bulan dan tahun, kemudian halaman-halaman di 
          mana artikel itu dimuat.

Nih Contoh Penulisannya :
  • Pigi,  Nalsen.  “Radiasi Elektromagnetik Ponsel." Rakyat Bengkulu, No. 808, 1-10 Nopember 1994, h. 30-31 dan 45. 
  • Sanusi,  Bachrawi.  “Ketimpangan  Pertumbuhan  Ekonomi.”  Panji  Masyarakat, No. 808, 1-10 Nopember 1994, h. 30-31 dan 45.  
  • “PWI  Berlakukan Aturan  Baru.”  [Berita]. Republika,  No. 346/II, 28  Desember 1994, h. 16.  
  • Suryohadiprojo,  Sayidman.  “Tantangan   Mengatasi   Berbagai Kesenjangan.” Republika, No. 342/II, 21 Desember 1994, h. 6-8
Bagi shobat-shobat sekalian mungkin blum pada tau atau ngak mau tau dampak dari radiasi  ponsel.Bagi shobat yang suka berlama-lama dalam menggunakan telepon seluler, sebaiknya harus waspada ya. Sebab pada sebuah penelitain terungkap, bahwa radiasi yang dihasilkan telepon seluler dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, mulai dari pening/pusing sampe kerusakan memori, sehingga dapat mempercepat penyakit pikun. Gak mau kan pikun sebelum waktunya...!!


Shobat Berdasarkan Penelitian Yang dilakukan Di  Lund University, Swedia, seekor tikus diuji coba dengan diberi radiasi telepon suleler dua jam dalam sepekan selama setahun. Hasilnya, tikus diberi radiasi mengalami ingatan yang jelek, ketimbang tikus yang tidak diberi radiasi.Saat tikus yang diberi radiasi dilepaskan pada sebuah kotak dengan menaruh empat objek berbeda. Tikus tersebut tidak menunjukan ketertarikannya kepada objek itu. Hal berbeda justru dilakukan oleh tikus yang tidak diberi radiasi.

Ternyata berdasarkan penelitian tersebit didapatkan bahwa “Radiasi microwave dari ponsel. Menyebabkan aliran darah ke otak si tikus melambat. Karena, ada sel syarafnya yang rusak,” jelas salah satu peneliti Professor Leif Salford, demikian yang dilaporkan Sciencedaily, Minggu (7/12/2008).
Para peneliti menjelaskan, kerusakan syaraf terjadi kerena kerusakan sel di cerebral cortex dan hippocampus, atau bisa disebut pusat ingatan di otak. Kerusakan syaraf ini terjadi setelah enam pekan setelah diberi radiasi. Peneliti menemukan pengaruh pada sekelompok gen, tidak hanya gen secara individu.
Selain itu, Leif Salford juga juga menemukan albumin, protein yang berfungsi sebagai molekul penting di dalam darah, bocor ke otak saat binatang yang diselidiki di laboratorium terkena radiasi. Untuk kebocoran albumin ini bisa langsung terjadi.

Tapi shobat gak perlu khawatir sih, emang di era telekomunikasi sekarang sulit bahkan mungkin gak mungkin bisa menghindar dari radiasi elektromagnetik ponsel tapi kita bisa mengurangi dampak dari radiasinya kok.

Jarak sangat berpengaruh dalam radiasi, so sebaiknya law sobat mau berlama-lama menelpon sebaiknya menggunaka perangkat handshet tau bida di loudspeaker kan aja, yang penting ponselnya agak jauh dari teliga shobat...